WORKSHOP PENATAAN TAMAN NASIONAL DAN CAGAR BIOSFER SECARA KOLABORATIF
Malang, 23 oktober 2018, bertempat di Hotel Aria Mall Olympic Garden Malang Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyelenggarakan Workshop Penataan Taman Nasional dan Cagar Biosfer Secara Kolaboratif. Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 peserta dari berbagai Stokeholder diantaranya dari TNBTS, Direktorat Konservasi Kawasan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dinas Kehutanan Propinsi, Pemda, Perum Perhutani, Paramitra, Akademisi dan Tokoh Masyarakat.
Kegiatan workshop Workshop Penataan Taman Nasional dan Cagar Biosfer Secara Kolaboratif dibuka secara resmi oleh Kepala Balai TNBTS Ir. Jhon Kenedie MM. Dalam sambutannya Kepala Balai Besar TNBTS, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan aksi lanjutan yg telah direncanakan dalam proses pengembangan Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru dan Arjuno yang berkelanjutan untuk mencapai keseimbangan secara ekologi, ekonomi, sosial dan budaya.
Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru dan Arjuno ditetapkan pada tanggal 9 juni 2015 oleh badan dunia PBB yaitu UNESCO dalam program Man And Biosfere sebagai upaya pelestarian kehati dan pengelolaan ekosistem terpadu yang berkelanjutan yang berbasis pada Pengetahuan dan kearifan lokal.
Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru dan Arjuno mempunyai luas 413.375.57 Ha yang terdiri dari zona inti seluas 78.144.5 Ha (TNBTS 50.276.2 Ha + Tahura Ir.Soerjo 27.868.3 Ha), zona penyangga 96.349.56 Ha, zona transisi 238.880.51 Ha dan terletak di propinsi Jawa timur mencakup di 10 kabupaten. Pada perkembangannya Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru dan Arjuno memiliki Branding adalah " Excotic Nature Of Ancient Java" yang memiliki filosofi menggambarkan harmonisasi dalam pengelolaan kawasan dengan unsur-unsur di dalamnya manusia, budaya dan religi.
Sebelum acara sesi diskusi dan rumusan hasil Workshop Penataan Taman Nasional dan Cagar Biosfer disampaikan pemaparan materi yang terbagi dalam 2 sesi pemaparan pada sesi pertama disampaikan oleh Ir. Jhon Kenedie MM dari TNBTS menyampaikan rencana aksi pengelolaan CB.BTSA pada zona inti; Ir. Jefri Susiyafrianto,MM dari Direktorat Konservasi Kawasan yang menyampaikan “kebijakan KLHK dalam pengelolaan Cagar Biosfer dan ; Prof. Dr. Ir. Y Purwanto DEA dari LIPI MAB-UNESCO. Sedangkan pada sesi ke 2 pemaparan disampaikan oleh Dinas Kehutanan Propinsi mengenai "Rencana aksi pengelolaan CB-BTSA pada zona Penyangga; dilanjutkan pemaparan dari Biro Perencanaan Perum Perhutani menyampaikan mengenai "Rencana aksi pengelolaan CB-BTSA pada zona Transisi" dan pemaparan terakhir disampaikan oleh Luchman Hakim,Ssi, margrsC, PHD dari Universitas Brawijaya menyampaikan mengenai "Peran perguruan tinggi dalam peningkatan riset-riset dasar dan terapan serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan".
Pada akhir acara dibuat rumusan hasil dari Workshop CB-BTSA dengan merangkum aksi yg telah dilakukan dan rencana yg akan dilakukan oleh semua stokeholder di kawasan CB-BTSA. Diharapkan melalui aksi dan rencana mampu menjaga keanekaragan hayati, memberikan konstribusi dalam peningkatan SDM dan pendampingan kepada masyarakat sekitar CB-BTSA, dan Menjaga kearifan lokal melalui pelestarian budaya lokal.