• Depan
  • › Kategori: Artikel
  • › UPACARA 17 AGUSTUS 2017 DI LERENG GUNUNG SEMERU

UPACARA 17 AGUSTUS 2017 DI LERENG GUNUNG SEMERU

Hampir dipastikan sebagian besar warga Negara Indonesia pernah mengikuti Upacara Bendera memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia (lebih dikenal upacara 17 Agustusan) paling tidak mengikutinya di Sekolah Dasar.

Tapi pernahkah anda mengikuti upacara 17 Agustusan di Puncak Gunung ? tidak semua akan menjawab pernah… karena memang tidak semua orang suka dan gemar mendaki gunung apalagi hanya untuk mengikuti upacara 17 agustus. Tapi untuk sebagian orang yang suka dengan mendaki justru moment ini menjadi moment yang ditunggu …. Mungkin dengan mengucap Yessss !!! sambil mengepalkan kedua tangan… inilah ekspresi pecinta pendakian. Ekspresi ini adalah hal wajar mengingat rasa kangen untuk mengikuti upacara 17 Agustus  ibarat  sebuah kerinduan kepada seorang kekasih untuk bertemu sehingga selalu dinanti setiap saat oleh setiap pendaki manapun.

Seperti halnya pendakian di Gunung Semeru…. Faktanya Gunung Semeru adalah gunung terkenal di pulau jawa yang pada  tanggal 17 agustus setiap tahunnya selalu dikunjungi oleh pendaki dari berbagai daerah Di Indonesia maupun mancanegara untuk mengikuti upacara 17 agustus. Seperti halnya tahun 2017 ini upacara 17 Agustus di lereng Semeru tetap menjadi favorit pendaki. Sedikitnya 1500 orang mengikuti upacara 17 Agustus di tiga tempat di lereng Semeru yaitu di Kali Mati, Ranu Kumbolo dan Ranu Pani.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya di tahun 2017 ini juga Balai Besar TNBTS tidak merekomendasikan   pendakian ke puncak Semeru sehingga kegiatan 17 Agustus di laksanakan di tiga tempat tersebut. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Gunung Api (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Kabupaten Lumajang yang menyatakan bahwa Status Gunung Semeru pada level Waspada (level II) sehingga upacara dilaksanakan secara khidmat di tiga titik jalur pendakian gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang tersebut.

Meskipun demikian kegiatan di ketiga titik tersebut dihadiri oleh pendaki yang antusias dan semangat untuk mengikuti upacara 17 Agustus. Upacara di Kali Mati dan Ranu Kumbolo dimotori oleh mahasiswa ITN (Institute Teknologi Negeri) Malang dengan petugas upacara gabungan dari TNBTS, Mahasiwa dan pendaki,  sementara di Ranu Pani upacara diselenggarakan oleh Resort Ranu Pani bekerjasama dengan Pemerintah Desa Ranu Pani.

Upacara tersebut juga menjadi ajang pengelola TNBTS untuk melakukan penyuluhan  dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga, melestarikan kawasan atau mengenai kebijakan TNBTS. Petugas TNBTS mengajak agar para pendaki  yang hadir ikut menjaga kebersihan dan menghimbau agar pendaki membawa sampahnya (dari makanan perbekalan lainnya ) keluar kawasan. Himbauan harus terus di dengungkan mengingat masih banyak pengunjung yang masih berpersepsi bahwa mereka sudah membayar sehingga tugas membersihkan sampah menjadi tugas dan tanggung jawab pengelola. Selain masalah sampah pengelola juga menghimbau agar para pendaki tidak mengambil langsung air dari muka Ranu Kumbolo untuk kepentingan mandi, cuci tangan, cuci kaki, cuci muka atau lainnya tetapi dengan menggunakan media gayung, atau botol air atau media lainnnya kemudian digunakan untuk aktivitas yang diperlukan. Himbauan ini di maksudkan agar kondisi dan kualitas air Ranu Kumbolo aman untuk dikonsumsi mengingat air menjadi hal penting dalam kegiatan pendakian.

Selain himbauan petugas juga menyampaikan mengenai perubahan prosedur perijinan pendakian ke semeru yang akan berubah dari perijinan manual menjadi perijinnan online. Perijinan online 100 % akan diberlakukan pada tanggal 1 Oktober 2017, sehingga tidak ada lagi perijinan manual yang dilayani di resort Ranu Pani atau kantor Balai Besar TNBTS kecuali untuk pengambilan simaksi setelah registrasi melalui online.

Harapan kedepan  semoga para pendaki TNBTS semakin dewasa dan semakin bijaksana dalam melaksanakan kegiatan petualangan alam bebas seperti dengan mentaati segala peraturan, tidak membuang sampah, tidak memetik Bunga, tidak menebang pohon, tidak berburu satwa atau aktivitas lain yang dapat menurunkan nilai atau fungsi ekologi dari kawasan TN Bromo Tengger Semeru. . K@ng @yip