• Depan
  • › Kategori: Artikel
  • › TN Bromo Tengger Semeru Gelar Kegiatan Save Ranupani Untuk Atasi Gulma Salvinia

TN Bromo Tengger Semeru Gelar Kegiatan Save Ranupani Untuk Atasi Gulma Salvinia

Malang (29/4/18). Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengajak semua komunitas dan masyarakat Bromo melakukan pembersihan salvinia /kiambang (Salvinia molesta) di Ranupani, Minggu, 29 April 2018. Kegiatan pembersihan salvinia dilakukan secara gotong royong oleh BBTNBTS dan masyarakat sekitar Ranupani, Pronojiwo, Senduro, serta Komunitas Jimny Lumajang, Senduro Adventure Club, Trail Adventure Lumajang, Tim SAR TNBTS, Tim Advance TNBTS, Paguyuban Porter, Masyarakat Peduli Lingkungan Ranupani, Forum Sahabat Gunung, Komunitas Gimbal Alas, Saver Semeru dan Mahasiswa Pecinta Alam dengan perkiraan peserta sekitar ± 250 orang.


Kababes TNBTS "John Kenedie" mengutarakan " Ranupani ini jika dibiarkan seperti ini, dalam waktu 20 tahun akan hilang, saya sangat berterimakasih kepada seluruh komunitas dan masyarakat yang hadir dan turut membantu membersihkan Ranupani”.

"Kegiatan ini tidak hanya berhenti hari ini saja, rencana selasa besok tetap akan diadakan kegiatan pembersihan, untuk itu saya mengundang seluruh masyarakat dan komunitas untuk datang, kita kerja bersama membersihkan ranupani sampai bersih", ujar John Kenedie menambahkan.


Kegiatan gotong royong ini direncanakan tetap rutin dilakukan, bahkan sedang diupayakan setiap hari. Andi Gondrong yang merupakan koordinator lapangan menyatakan " Saat ini sedang kami upayakan kampaye pembersihan ranu, supaya semakin banyak pihak yang peduli, selain itu kegiatan ini tidak hanya membersihkan salvinia, tetapi juga membersikan sedimentasi, karena berdasarkan data yang ada sudah terjadi pendangkalan seluas 4 Ha dibandingkan tahun 2004".
Ahmad Arifin selaku Kepala Seksi Program dan Kerjasama BBTNBTS juga menambahkan " Kami sangat membutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah baik Kab. Lumajang, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo serta Kab. Malang untuk membantu dalam pengerukan Ranupani, paling tidak badan air bisa seluas tahun 2004 yaitu ± 8 Ha”.


Saat ini ekosistem Ranupani menghadapi permasalahan yaitu tertutupnya permukaan ranu oleh Kiambang atau lebih dikenal dengan Salvinia molesta. Salvinia molesta merupakan salah satu jenis invasif asing yang berasal dari Amerika Selatan yang sampai saat ini belum terdefinisikan bagaimana jenis invasif ini sampai menutupi permukaan Ranupani.
Pembersihan Salvinia di Ranupani dilakukan dengan metode manual menggunakan alat sederhana, berupa bambu, garpu samoah, tampar dan perahu untuk mengangkut Salvinia ke tepi  ranu. Kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini tetapi akan terus digelorakan sampai dengan permukaan Ranupani bersih 100% dari gangguan Salvinia.