• Depan
  • › Kategori: Berita
  • › PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI KONSERVASI RANU LINGGA REKISI TAHUN 2017

PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI KONSERVASI RANU LINGGA REKISI TAHUN 2017

Oleh Trianingtyas Sulistyowati, S.Hut / Penyuluh Kehutanan

Kelompok Tani Konservasi Ranu Lingga Rekisi dibentuk  pada 12 April 2016 di Dusun Ranu, Desa Pronojiwo. Kelompok ini terbentuk atas kebutuhan beberapa warga Desa Pronojiwo yang peduli terhadap kelestarian hutan yang difasilitasi dan didampingi oleh TNBTS terutama petugas Resort PTN Ranu Darungan. Potensi besar dari kelompok ini adalah semua anggota memiliki ternak kambing dan beberapa anggota merupakan peternak lebah madu. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi petugas TNBTS sehingga kedua potensi ini masuk kedalam rencana kerja tahunan (RKT) kelompok sebagai kegiatan prioritas tahun 2017. 

Untuk memfasilitasi kelompok dalam meningkatkan kapasitasnya dalam pengembangan usaha dimaksud, dalam hal ini pengembangan usaha pupuk organik dan budidaya lebah madu, BBTNBTS pada tanggl 12-13 Juli 2017  menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas kelompok . Pelatihan dilakukan dengan membawa Kelompok Tani Konservasi Ranu Lingga Rekisi didampingi petugas TNBTS berkunjung ke kelompok dan unit-unit usaha yang telah mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam budidaya lebah madu pupuk organik. Perjelanan dimulai tanggak 12 Juli ke “Raja Organik” di Dusun Kramat, Desa Ranuwurung, Kec. Randuagung, Kab. Lumajang. Disini kelompok tani konservasi mendapat materi pelatihan pertanian organik  oleh Pak Kushaeri, S.P, M.Kom, kegiatan juga dihadiri oleh Babinsa TNI AD Desa Ranuwurung yang mendukung upaya ketahanan pangan untuk Indonesia. Kelompok memperoleh materi tentang cara membuat pupuk organik cair (POC F1), cara memperbanyaknya (POC F2), cara membuat POC MPK, cara membuat bokashi, cara membuat pestisida nabati, cara membasmi jamur dengan trichoderma dan cara penggunaannya terhadap tanaman. Setelah penjelasan materi, anggota kelompok diajak untuk melihat langsung proses pembuatan bokashi dan cara membuat pupuk organik cair (POC F1).

Perjalanan kelompok dilanjutkan ke Unit Pelaksana Pengembangan Perlebahan (UP3) Tretes, KPH Pasuruan, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur untuk memperoleh materi tentang budidaya lebah madu. Pada tanggal (13/7/2017) kelompok memperoleh penjelasan materi dari Bapak M. Saiful selaku pelaksana UP3 Tretes /TPM BKPH Lawang Barat. Kelompok belajar tentang biologi lebah, pakan lebah, manajemen koloni lebah, faktor pendukung budidaya madu, peralatan terkini, pengolahan hasil budidaya lebah, kendala dan prospek budidaya madu serta pemasaran. Dilanjutkan dengan praktek manajemen koloni yaitu memindahkan koloni lebah kedalam kotak budidaya, cara mengelola, sistem angon dan cara mengembangbiakan ratu lebah.

Dari Tretes perjalanan dilanjutkan ke Wisata Agro Tawon Rimba Raya di daerah Lawang, Kabupaten Malang. Disini anggota kelompok tani diberikan materi tentang perlebahan secara menyeluruh , mulai dari jenis lebah yang dapat diternak, produk yang dihasilkan oleh lebah madu,  berbagai peralatan modern dan metode budidaya yang baik agar menghasilkan madu yang banyak dalam waktu cepat. Diharapkan dengan adanya pembinaan dan pendampingan kelompok masyarakat di desa penyangga TNBTS ini akan membawa perubahan yang baik dalam peningkatan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat desa umumnya serta berpengaruh positif terhadap kelestarian kawasan TNBTS. Kedepannya anggota kelompok dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam desa yang belum terkelola untuk menjadi sumber produksi dalam unit usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.