• Depan
  • › Kategori: Berita
  • › MENGAWAL ROLE MODEL PENGEMBANGAN WISATA DESA EDELWEISS & PENGELOLAAN KOLABORATIF ZONA TRADISIONAL BERSAMA MASYARAKAT DESA ENCLAVE RANU PANI

MENGAWAL ROLE MODEL PENGEMBANGAN WISATA DESA EDELWEISS & PENGELOLAAN KOLABORATIF ZONA TRADISIONAL BERSAMA MASYARAKAT DESA ENCLAVE RANU PANI

Cara Baru Pengelolaan Kawasan Konservasi dicanangkan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Ir. Wiratno, M.Sc, dalam Rakornis lingkup Ditjen KSDAE pada tanggal 26 - 28 September 2017. Cara baru pengelolaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati merupakan jawaban dari Nawacita Presiden RI, Joko Widodo, yaitu menghadirkan kembali negara, Membangun Indonesia dari Pinggiran dan mewujudkan kemandirian ekonomi. Cara baru tersebut diharapkan dapat mewujudkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Nasional/Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem menjadi learning organization dengan mengambil pelajaran dari kerja lapangan. Dalam melaksanakan cara baru tersebut, Dirjen KSDAE menugaskan 74 UPT  untuk menerapkan Role Model sebagai prototype, yang disiapkan secara partisipasif dan hasilnya akan dievaluasi pada akhir tahun 2018. Role Model tersebut juga akan didokumentasikan prosesnya, sehingga keberhasilan dan kegagalannya dapat dipelajari agar keberhasilannya dapat direplikasi dan potensi kegagalannya dapat diantisipasi.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) sebagai salah satu UPT Ditjen KSDAE menerapkan 2 Role Model yang ditargetkan dapat dicapai pada akhir tahun 2018. Kedua Role Model tersebut adalah Pengembangan Wisata Desa Edelweiss Berbasis Masyarakat di Desa Penyangga TNBTS” dan “ Pengelolaan Kolaboratif Zona Tradisional Bersama Masyarakat Desa Enclave Ranupani TNBTS”. Untuk memastikan Role Model yang telah ditentukan dapat dilaksanakan secara optimal, kepala BBTNBTS telah menetapkan Tim Kerja Pelaksanaan Role Model tersebut diatas melalui Keputusan Kepala BBTNBTS No. SK 07/T.8/BIDTEK/BIDTEK.2/1/2018 serta Keputusan Kepala BBTNBTS  No. SK 08/T.8/BIDTEK/BIDTEK.2/1/2018.

Senin, 15 Januari 2018,Tim Kerja Pelaksanaan Role Model yang telah dibentuk berkumpul di Aula Kantor Balai Besar TNBTS untuk menyamakan pemahaman serta merancang tahapan-tahapan kegiatan yang akan di lakukan untuk mencapai target yang ditetapkan selama tahun 2018. Dalam rapat yang dipimpin Kepala Bidang Teknis Konservsai BBTNBTS, Ir. Pujiati, dipaparkan kembali informasi terkait role model TNBTS dari mulai tujuan, sasarn, hasil yang diharapkan, kegiatan yang akan dilaksanakan sampai tantangan yang mungkin dihadapi. Pada rapat persiapan awal tersebut juga dilakukan pembagian tugas untuk masing-masing Tim Role Model. Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam mewujudkan Role Model, Tim kerja pelaksanaan Role Model  yang terdiri dari berbagai unsur dari mulai pejabat struktural, fungsional tertentu samapai dengan tenaga upah optimis dan bertekad untuk melaksanakan dan mensukseskan Role Model TNBTS dengan mengawal dan mendokumentasikan semua proses kegiatan, sehingga nantinya diharapkan BBTNBTS dapat menjadi learning organization bagi UPT atau institusi lain yang ingin mengembangkan desa wisata atau pengelolaan kolaboratif zona tradisional yang serupa dengan Role Model yang ada di TNBTS (Red).