Terhitung mulai 1 januari 2018, Pendakian ke Mahameru atau kawasan Gunung Semeru akan ditutup selama kurang lebih 3 bulan. Penutupan tersebut merupakan bagian dari manajemen pelayan pengunjung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dengan beberapa pertimbangan termasuk kondisi cuaca. Selain pertimbangan cuaca penutupan kegiatan pendakian di gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut dilakukan untuk memulihkan ekosistem kawasan TNBTS khususnya di sekitar jalur pendakian. Pada jumpa pers yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2017 di Kantor Balai Besar TNBTS, Ir. John Kenedie, MM, Kepala Balai Besar TNBTS menyampaikan bahwa pembukaan kembali kegiatan pendakian di Gn. Semeru akan dilakukan apabila kondisi cuaca sudah bagus dan hasil survei jalur serta pemantauan di lapangan dianggap cukup. 

Selama penutupan jalur pendakian BAlai Besar TNBTS akan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana di jalur pendakian. Sejumlah fasilitas dibangun dan direnovasi di sepanjang jalur pendakian hingga Kalimati, di antaranya toilet, shelter, pondok pendaki  papan nama penunjuk jalan guna mendukung kenyamanan wisatawan.  BBTNBTS juga akan meningkatkan pembinaan potensi SAR dan kader konservasi TNBTS serta berkoordinasi dengan stakeholders dari masyarakat desa, tokoh masyarakat, kelompok pecinta alam dan pemerintah daerah.