• Depan
  • › Kategori: Berita
  • › Aksi Konservasi Pinang Jawa (Pinanga javana Blume) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Aksi Konservasi Pinang Jawa (Pinanga javana Blume) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Konservasi dalam arti luas mencakup aspek-aspek penyelamatan, studi dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, baik sumber daya fisik maupun biologis.  Upaya-upaya perlindungan, pemeliharaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya termasuk di dalamnya.  Konservasi keanekaragaman hayati adalah usaha pelestarian dan sekaligus pemanfaatan secara lestari yang dikhususkan pada keanekaragaman hayati.  Pada tahun 2010 Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menerbitkan buku berjudul Spesies Prioritas Konservasi untuk Konservasi Tumbuhan Indonesia.  Didalamnya terdapat 2 (dua) jenis tumbuhan yang termasuk dalam spesies prioritas konservasi kategori A, yaitu pinang Jawa (Pinanga javana Blume) dan anggrek udang (Dendrobium jacobsoni J.J.Sm.).  Kedua jenis tersebut ada dan tumbuh dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan endemik Jawa.
Pinang Jawa merupakan salah jenis dari marga Arecaceae dengan sebaran hanya di Jawa.  Status konservasi yang telah dinilai oleh World Conservation Monitoring Centre pada tahun 1997 adalah endangered (terancam punah) sehingga pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 yang didalamnya menyatakan bahwa pinang Jawa berstatus dilindungi.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebagai kawasan konservasi in-situ yang mengemban amanah 3 pilar konservasi (Perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan) merupakan salah satu bank plasma nutfah yang beranekaragam di Jawa Timur.  Dengan luasan dari 50.276,3 ha dan tipe ekosistem yang beragam membuat kawasan ini memiliki keragaman hayati yang tinggi.  Termasuk didalamnya tumbuh pinang Jawa, namun populasinya semakin menurun dan cukup sulit ditemukan dalam kawasan.  Populasinya dalam kawasan sangat sedikit dan sporadis. 
Dalam upaya meningkatkan populasi pinang Jawa di alam, tahun 2013 pada saat ekspedisi eksplorasi ekologi Ranu Tompe ditemukan buah pinang Jawa yang sudah masak dan dibawa sebagian ke persemaian Resort Ranu Pane untuk di semai. Pada akhir tahun 2016 mencoba lagi menyemai biji pinang Jawa di persemaian Resort PTN Wilayah Ranu Darungan.
Aksi Konservasi Pinang Jawa di TNBTS belanjut pada tanggal 6 Februari 2018 pukul 10.00 WIB dengan melakukan penanaman serentak di 6 lokasi yang tersebar di 4 SPTN yaitu Resort Jabung (SPTN 1), Resort Coban Trisula (SPTN 2), Resort Ranupani, Senduro dan Gucialit (SPTN 3) dan Resort Ranu Darungan (SPTN 4). Penanaman dilakukan oleh petugas TNBTS, Masyarakat Pengguna Air (HIPPAM), Kelompok Tani Konservasi, Muspika, Perhutani, Dinas Pariwisata dan Mitra TNBTS (PT. Bromo Permai dan PDAM Kab. Lumajang) sejumlah 150 orang dengan biaya swadaya dan dukungan mitra sebagai bentuk bhakti rimbawan kepada alam.
Untuk rencana konservasi jangka panjang direncanakan dilakukan pembibitan pinang jawa di persemaian Coban Trisula dan Ranu Darungan serta di kelompok-kelompok tani desa penyangga, sertifkasi benih, izin penangkaran serta edukasi budidaya tanaman pinang jawa di lahan masyarakat.